Pencapaian ini menyoroti kepemimpinan Asia Pacific Rayon dalam memproduksi serat viscose lebih bersih dan bertanggung jawab.
Pada Oktober 2024, Asia Pacific Rayon (APR) berhasil meraih sertifikasi dengan tingkat ‘Aspirational’ dalam program Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) untuk Man-Made Cellulosic Fibres (MMCF).
“Mencapai tingkat ‘Aspirational’ setahun lebih awal dari yang kan pada APR2030 mencerminkan dedikasi APR terhadap produksi yang lebih bersih,” ujar Saleel Nayak, Head of Operations di APR. “, sehingga menegaskan pendekatan kami yang serius terhadap manajemen lingkungan.”
Berprogres dengan Panduan ZDHC MMCF
ZDHC adalah inisiatif berskala global dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya mendorong penghapusan bahan kimia berbahaya dalam value chain fesyen. Program Roadmap to Zero dari ZDHC mencakup panduan untuk MMCF, meliputi kategori serat seperti Viscose Staple Fibre (VSF) yang diproduksi APR.
Sejak beroperasi pada tahun 2019, APR selalu memprioritaskan praktik manufaktur yang berkelanjutan. APR segera bergabung dengan inisiatif ZDHC setelah meresmikan pabrik VSF yang terintegrasi di Indonesia, kemudian sepenuhnya menerapkan pedoman MMCF.
Baca artikel: APR Berkolaborasi dengan ZDHC untuk Memajukan Produksi Viscose yang Bertanggung Jawab
Untuk menunjukkan komitmen terhadap pedoman ini, APR menyerahkan bukti pendukung melalui platform supplier. Hasil ini merinci pendekatan kami dalam memenuhi persyaratan ketat untuk manajemen air, pengurangan limbah, dan keamanan bahan kimia. Setelah ditinjau secara independen oleh pihak ketiga, ZDHC secara resmi memberikan sertifikasi kepada APR dengan tingkat ‘Aspirational’—kategori tertinggi untuk pemenuhan panduan ZDHC, sekaligus menandai pencapaian target APR2030 setahun lebih awal.
Mendorong Produksi yang Bertanggung Jawab
Sertifikasi ini menegaskan komitmen APR untuk mengintegrasikan praktik produksi yang bertanggung jawab ke dalam industri tekstil sambil meminimalkan dampak lingkungan. “Ke depannya, APR tetap berpegang pada panduan ZDHC dan komitmen APR2030 untuk mendorong produksi yang bersih, produksi (Siklus Tertutup), serta mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi tekstil rendah karbon,” tambah Nayak.